Wilujeng Sumping di Web Resmi Desa Cigentur :  www.cigentur.desa.id Bersama membangun desa melalui tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel dan partisipatif menuju desa yang maju, mandiri dan berbudaya berlandaskan ahlakul karimah

Artikel

Bukan mencalonkan pemimpin itu tapi Pemimpin itu harus di dorong /di Calonkan Baru akan baik.

03 Juni 2019 19:28:11    551 Kali Dibaca  Berita Desa

Kali ini izinkan saya mengajak rekan pembaca untuk mengenal secuil kisah tentang kampung halaman tempat saya dulu dilahirkan. Sebentar, apakah ada yang kurang berkenan? Kalau ada, silakan tekan tanda back pada layar telepon pintar teman-teman. Namun bila tidak ada, mari kita mulai penelusurannya.

Tuhan menakdirkan saya lahir di sebuah kampung kecil yang terletak di ujung timur kecamtan paseh Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Berbatasan langsung dengan kecamatan Cikancung. Dusun tempat kelahiran saya cukup sederhana. Dikitari sawah, sungai dan jalan. Dusun tersebut bernama dua berarti dusun ke dua. Kenapa dinamakan dua,  sebab disana di Kampung saya itu namu dusun dengan abjad hehe. Di Era tahun 80 an terdapat seorang tokoh ulama yang sangat karismatik,sangat berwibawa dan segala perintahnya selalu dilaksanakan oleh murid-muridnya tokoh tersebut adalah KH Mama Mualim Toha  dan Kepala Desa yang sekarang adalah murid Beliau .yang mendirikan sebuah Masjid bernama AL_MUTAQIN yang terletak di Kp. Bojong RT.004 Rw 03 Dusun 2 Desa Cigentur, sebelum wapat beliau memberikan nama Kp. Sirnagalih namun kp. Tersebut kurang popular eh ternya sirnagalih di jadikan Jalan yang ada di Desa Cigentur

Dusun dua berada di wilayah desa Cigentur , Kecamatan Paseh, Kab. Bandung. Desa Cigentur  sendiri memiliki 4 Dusun . Yang mana setiap dusun rata-rata dihuni oleh 350 KK. Jika per KK katakanlah mempunyai 5 anggota keluarga, maka secara hitungan kasar Desa Cigentur mempunyai jumlah penduduk sekitar 4 x 350 x 5 = 7000 orang. Angka yang cukup besar.

***

Pada bulan Oktober 2013 lalu Desa Cigentur menghelat pesta demokrasi. Yakni pemilihan kepala desa/ periode 2013 – 2019. Mungkin lebih tepatnya bukan pesta kali ya. Kalau pesta itu kesannya mewah, meriah, hura-hura, bersenang-senang. Nah yang terjadi kemarin tidak demikian. Semua berlangsung sederhana. Biasa-biasa saja dan apa adanya. Tidak ada poster wajah calon di tembok-tembok. Tidak ada baliho besar yang dipampang di pinggir jalan. Tidak ada atribut dan sorak-sorai kampanye. Dan juga tidak ada istilah tim sukses apalagi “serangan fajar”. Satu-satunya yang ada hanya spanduk yang dibentangkan di beberapa titik, yang berisikan himbauan atau informasi tentang hari, tempat dan waktu pemilihan Kades digelar.

Saat hari-H tiba, warga satu persatu bergantian mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Lalu mencoblos menggunakan hak pilihnya. Setelah itu pulang. Dengan membawa kupon Dorpres Dahselesai. Tidak ada suasana riuh rendah di sana. Semua berjalan lancar dan wajar.

Satu yang menjadi catatan penting. Bahwa selama dua periode ini Desa Cigentur hanya memiliki Dua calon kepala desa. Itupun dengan istrinya,mengingat aturan bahwa calon sekurang kurangnya 2 orang Tidak ada pertarungan di sana. Tidak ada adu strategi dan visi-misi. Tidak ada istilah menang-kalah. Lha  wong cuma dua itu pun dengan istrinya yang maju. Ya pasti dia yang menang.

Padahal kalau dipikir-pikir sebenarnya menjadi lurah sekarang itu penak. Selain mendapat jatah digaji. Dan nominal gajinya cukup lumayan. Tapi kenapa, kenapa di desa saya Cigentur tidak ada yang berambisi untuk duduk di kursi itu? Hari gini siapa sih yang tidak pengin punya kedudukan. Tidak pengin punya duit banyak, pangkat, popularitas, nama baik, dll. Kenapa orang-orang di kampung saya tetap memilih hidup seadanya Kondisi ini jelas kontras, bertolak belakang dengan gaya hidup orang-orang modern di zaman sekarang.

Melihat ‘kejanggalan’ ini saya coba menelusuri, mengamati, meneliti, merekam, dan mencatat. Kenapa para warga tak satu pun ada yang minat maju untuk menjadi Kepala Desa. Cukup mencengangkan. Ada beberapa fakta menarik yang berhasil saya temukan. Kenapa sudah dua periode ini Desa Cigentur  hanya ada satu calon tunggal Kepala Desa? Apa tidak ada yang berhasrat untuk menjadi yang nomor satu di negeri Cigentur  ini? Apa tidak ada yang pengin punya, uang banyak, kehormatan dan kedudukan? Apa tidak ada lagi kaum cerdik-pandai di kampung ini sehingga calonnya itu-itu lagi?

Sebagian besar warga pun menyatakan: menjadi Kades itu berat. “Abot mas sanggané”, kata warga. Lurah itu pemimpin, orang banyak. Jadi pemimpin itu harus jujur, adil, tidak membeda-bedakan warganya. Pemimpin mesti memiliki sikap hamengku (melindungi), hamangku (mengayomi), hamengkoni(memberi teladan). Dasar dari semua sikap tersebut adalah iman. Percaya bahwa menjadi pemimpin itu amanah Tuhan. Diawasi Tuhan. Kelak dimintai pertanggungjawaban. Kudu ati-ati, dan tidak boleh sembarangan. Amanah harus diemban sebaik-baiknya.

“Bukan tanpa alasan kenapa tidak ada yang mencalonkan diri selain H. Hidayat ,saya sebagai orang yang separoh umur saya berada di pemerintahan Desa ternyata ada yang mau menjadi kades .”tetapi selama dua periode kepemimpinan H. Hidayat ,masyarakat menghendaki kali beliau menjadi kades lagi apa alasanya ?

  1. H, Hidayat dalam memimpin sepertiga waktunya melayani rakyat Jam 2.00 pagi beliau sudah berada di bale desa keliling ngaronda bersama anggota Linmas.

2.Jiwa sosialnya cukup tinggi  yang saya perhatikan selama ini apakah ada seorang pemimpin bilamana ada orang yang meninggal atau pun ada mungkin sedikit, hehe beliau mulai dari alat,bahan dan perlenkapannya disediakan oleh desa murni niat Ibadah,bahkan sampai membuat Sodong kata orang sundamah.

3.Dalam melaksanakan gotong royong selalu beliau terdepan tentunya dibantu oleh anak buahnya yaitu prangkat Desa.

  1. Dalam hal sesuatu beliau melaksanakan Jum,at Keliling,teraweh keliling dan dalam penyelesaian masalah beliau tidak memandang sanak saudara kalau salah ya salah kalau betul ya betul,
  2. Yang terahir beliau selalu berbaur dengan anak buahnya kata lain Perangkatnya,

Itulah sebagian ciri has pemimpin yang di harapkan oleh masyarakatnya.

Mudah-mudahan dalam period ke tiga beliau bersedia lagi. Istilah nya kalau pemimpin bukan mencalonkan tapi di calonkan oleh warganya.

Demikian boleh percaya boleh tidak silahkan cek sendiri….hatur nuhun

Penulis Endun han han

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Menu Kategori

 Statistik

 Arsip Artikel

21 Januari 2020 | 141.836 Kali
HUKUM MENAHAN HAK ORANG LAIN DALAM ISLAM
11 Februari 2020 | 40.675 Kali
VISI MISI DAN PROGRAM KERJA | DESA CIGENTUR 2020-2026
28 Oktober 2017 | 25.909 Kali
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Rukun Tetangga RT/RW
09 Januari 2020 | 20.334 Kali
MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA BARU
21 September 2018 | 17.171 Kali
MUSYAWARAH DESA (MUSDES)
28 Oktober 2017 | 14.658 Kali
ARTI SEBUAH KEBERSAMAAN
30 Maret 2020 | 11.303 Kali
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PUSKESMAS CIPEDES

 Agenda

Belum ada agenda

 Sinergi Program

 Aparatur Desa

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Cigentur, Kec. Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Desa : Cigentur
Kecamatan : Paseh
Kabupaten : Bandung
Kodepos : 40383
Telepon : 02285961644
Email : desacigentur22@gmail.com

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:407
    Kemarin:835
    Total Pengunjung:21.794
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:216.73.216.189
    Browser:Mozilla 5.0